Per Juli 2021, 15 Juta UMKM Telah Melapak di MarketplaceĀ 

Senin, 27 September 2021

Foto : Istimewa

JAKARTA,Riautribune.com. Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Panjaitan mencatat ada 15 juta pelaku UMKM yang sudah bergabung ke loka pasar (marketplace) per Juli 2021.

Menurutnya, keikutsertaan itu terjadi akibat program kolaborasi antara pemerintah dan pemangku kepentingan seperti Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) yang bertujuan mendorong penguatan pertumbuhan ekonomi kelompok UMKM.

"Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia ternyata melahirkan begitu banyak program yang kolaboratif untuk memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat, hingga Juli 2021 UMKM Indonesia onboarding ke e-commerce sudah mencapai lebih dari 15 juta unit," terangnya pada Rakornas Kemenparekraf, Senin (27/9).

Terpisah, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyatakan bahwa saat ini 22 persen dari total UMKM seluruh Indonesia sudah berpindah ke platform perdagangan elektronik. Dari 15 juta UMKM itu, lebih dari 7 juta di antaranya onboarding selama masa kampanye Gernas BBI yang diluncurkan Mei 2020.

"Kami optimistis target 30 juta UMKM on boarding di platform e-commerce akan tercapai jika melihat perkembangan yang terus meningkat saat ini. Perkembangan positif ini kami harap dapat memicu kinerja sektor perdagangan dan membantu pemulihan ekonomi nasional," katanya, Selasa (14/9).

Menurut dia, kolaborasi dan inovasi merupakan dua kunci utama percepatan proses transformasi digitalisasi UMKM.

Lutfi menilai sebagai salah satu negara terbesar di dunia, Indonesia berpotensi besar menjadi pemain kunci dalam ekonomi digital di kawasan ASEAN dan dunia. Karena itu, ia meminta agar para pelaku UMKM meningkatkan kemampuan membaca dan menganalisis tren pasar, termasuk jeli melihat peluang di dalam dan luar negeri, serta terus membuat terobosan produk dan teknologi baru.

"Nilai ekonomi digital Indonesia pada 2020 tercatat sebesar Rp632 triliun dan diproyeksikan akan tumbuh hingga delapan kali lipat pada 2030 menjadi Rp4.531 triliun apabila kita bisa mengoptimalkan pembangunan infrastruktur telekomunikasi yang merata," tandasnya.*